Halaman

Rabu, 11 Januari 2012


MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF



Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh  peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik.

Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang  tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti.
Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report
Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah

Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil menengah ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :
  • Mengidentifikasi faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan menengah melalui sistem kelembagaan.
  • Memperoleh informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan bagi koperasi usaha kecil dan menengah.
  • Meningkatkan kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif mempunyai sistem pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para pengusaha.
  • Merumuskan kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang relevan dengan kelembagaan dan sistem pembiayaan  usaha kecil dan menengah.
  • Memperoleh model best practice tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan di Negara Filipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan self-report. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi depertemen perdagangan dan industri dan lembaga lain dan lembaga lain yang menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga lembaga lain tersebut termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah (BSMD), Kantor Technology Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty of Philippines (TUP). Subjek penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi.
Studi banding ini  mempunyai hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah. Yang berkaitan dengan lembaga pengelola UKM diantaranya adalah termasuk:
Pengembangan usaha kecil dan menengah di pilipina dibawah Department Of Trade and Industry (DTI), dengan melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat nasional dan regional.
Yang termasuk pengusaha kecil dan menengah di pilipina, adalah para pengusaha atau entrepreneur ,baik indifidual maupun kelompok warga Negara Filipina yang memiliki ciri–ciri seperti berikut : Pengusaha mikro mempunyai asset <P1,500,001; pengusaha kecil mempuyai asset P 1,500,001-P 15,000,000; dan pengusaha menengah mempuyai P15,000,001-P60,000,000
Ada enam lembaga tinggi Negara dan beberapa kantor yang relevan dengan macam-macam kegiatan bisnis sebagai sebagai tempat pendaftaran dan yang akan membantu perkembangan dan pertumbuhan usaha baru tersebut. Program pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah di lakanakan oleh semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada dibawah tanggung jawab departemen perdagangan dari industri, depertemen keuangan, anggaran dan manajemen. Pertanian, reformasi agraria, lingkungan dan sumber daya alam, tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi, pekerjaan dan pubik jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan teknologi, ekonomi nasional dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina baik tingkat nasional, regional, dan provinsi. Pada masing-masing kantor lembaga mempunyai prosedur, wewenang,dan jumlah pembiayaan pendaftaran yang dicantumkan secara jelas. Wewenang, prosedur dan jumlah biaya yang jelas tersebut, pada prinsipnya adalah untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita mereka melakukan pendaftaran usahanya ke kantor lembaga tersebut.

Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.

Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal.
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.

Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.



Studi Sosiometrik (Sociometric study)

Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.
Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi.
Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:
  • “Bintang”  diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya,
  • “Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam kelompok,
  • “Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang dalam kelompoknya.
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat.

Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.
  • Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
  • Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;
  • Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.
Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian deskriptif dapat dibedakan antara lain menjadi penelitian diri, studi perkembangan, studi kelanjutan, dan studi sosiometrik.
  • Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut.
  • Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.
  • Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
  • Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
  • Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
  • Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
  • Mendesain metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
  • Mengumpulkan dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika  yang relevan.
  • Membuat laporan penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar